Senin, 20 Oktober 2014

Karakteristik Tari Serimpi


Karakteristik Tari Serimpi

Tari serimpi adalah tarian yang berasal dari Jawa Tengah, kata serimpi mengacu pada persamaan kata bilangan 4, oleh karena itu tari serimpi identik dengan jumlah penari 4 orang saja yang semuanya wanita. Ke-empat penari tersebut melambangkan 4 unsur dunia, yaitu api atau grama,  udara atau angin, air atau toya dan tanah atau bumi.

Kemunculan tari ini konon berasal dari kerajaan mataram ketika masa pemerintahan Sultan Agung. Tari ini dianggap sakral karena hanya dilakukan dilingkungan kraton, untuk upacara kenegaraan dan peringatan naik tahta Sultan. Tahun 1775, mataram pecah menjadi dua yakni kesultanan Surakarta dan kesultanan Yogyakarta. Hal ini berdampak pada tarian ini, walaupun inti tarian masih sama. Namun serimpi Yogya menjadi Serimpi Dhempel, Genjung dan Babul Layar. Sementara Surakarta menjadi serimpi Bondan dan Anglir Mendung. Walaupun tarian ini sudah sejak lama ada, tetapi baru pada tahun 70an publik mengetahuinya, karena saking sakralnya tarian kraton ini.

Tema perang dalam tari serimpi ini sebenarnya adalah filsafat hidup budaya ketimuran. Tarian ini menggambarkan peperangan yang tak akan pernah habis yakni antara kejahatan dan kebaikan. Bahkan dalam melakukan tari serimpi penari diberi perlengkapan berupa senjata. Properti yang digunakan berupa jepeng, cundrik, atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.

Gerak tari serimpi dibagi menjadi 3 bagian :
1.     Gerak Maju Gawang
Gerak sikap jalan biasa dengan sikap tertentu menuju tempat pentas dengan cara berbelok kekanan dan kekiri, kemudian diakhiri dengan sikap duduk
2.     Gerak Pokok
Pada gerak pokok, penari menyajikan tentang tema tariannya. Kalau inti tarian garapannya adalah berbentuk sajian, maka gerak pokoknya akan berbentuk peperangan
3.     Gerak Mundur Gawang
Gerak mundur gawang, kebalikan dari gerak maju gawang. Gerak ini di praktekan dengan gerak jalan biasa

Dari segi pakaian, pakaian yang digunakan oleh penari juga mengalami perkembangan dari sebelumnya. Jika awalnya pakaian yang dikenakan seperti pakaian pengantin putri kraton dengan gelung bokor sebagai hiasan kepala dan dodotan, saat ini kostum penari beralih menjadi pakaian tanpa lengan, gelung dengan hiasan bunga ceplok, dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Karakteristik dari penari serimpi adalah mengenakan keris kecil yang diselipkan dibagian depan menyilang kekiri

Sebelum menari, mereka terlebih dahulu melakukan ritual sesajen. Jika diperhatika seolah para penari dibawa ke alam lain. Karena dalam durasi hampir 60 menit para penari terus menari tanpa adanya interaksi terhadap penonton. Namun seiring dengan perkembangan zaman globalisasi, tari serimpi yang sejatinya dipertunjukan dengan durasi yang hampir 60 menit. Sekarang berubah menjadi menjadi durasi yang cukup singkat, hanya sekitar 15 menit saja.

Pengiringan musik dalam tari serimpi inipun juga sangat sederhana, jika dikelompokan akan menjadi tiga bagian utama, yaitu ; musik sebagai pengiring penari, musik sebagai ilustrator gerak, dan musik sebagai pengisi suara. Pada umumnya alat musik yang dipakai adalah gamelan jawa.

Fungsi tarianpun berubah dari hanya untuk upacara menjadi sebagai sarana hiburan yang dapat dilihat kapan saja.

Tarian ini dimaknakan sebagai tarian yang penuh jiwa ksatria, yang mampu mengalahkan hawa nafsu yang selalu menyertai manusia selama hidupnya. Perlu digaris bawahi dalam tarian ini kita dapat memetik pelajaran hidup, seperti : harus memiliki sikap pemberani dan sifat jujur dalam perbuatan yang kita lakukan


Dari 4 penari yang menggambarkan 4 unsur dunia yang tertanam dalam tari serimpipun juga dapat menunjukkan bahwa dengan saling bekerjasama dan saling menjaga kehidupan umat manusia akan tetap seimbang tanpa adanya perpecahan dan diharapkan akan selalu terjaga keharmonisan antar umat manusia


Daftar Pustaka

https://docs.google.com/document/d/1ipmug_dRdKWGWnq0NIoUxWbHbYx6YkHoOdEidj_dlE8/edit?pli=1

http://pusakapusaka.com/tari-serimpi-tarian-sakral-di-daerah-istimewa-yogyakarta.html

http://anitageofani.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar